Kepemimpinan kepala sekolah yang baik dapat
membuat anggota menjadi percaya, loyal, dan termotivasi untuk melaksanakan
tugas-tugas organisasi secara optimal. Untuk itu, keberhasilan kepemimpinan
kepala sekolah dapat dilihat dari performansi anggota. Salah satu faktor yang
menunjukkan performansi anggota adalah semangat kerjanya.
Ada
beberapa ahli yang mengemukakan pengertian semangat kerja. Beach (1980)
mendefinisikan semangat kerja sebagai kepuasan kerja seseorang yang diperoleh
dari pekerjaannya, kelompok kerja, pimpinan, organisasi, dan lingkungannya. Di
sisi lain, Burrub mengemukakan bahwa semangat kerja merupakan suatu daya juang
kelompok secara teguh dan konsisten untuk mencapai tujuan. Hornby menegaskan
bahwa semangat kerja adalah kondisi mental yang penuh kemauan, kesungguhan,
kedisiplinan, dan keteguhan dalam menghadapi tantangan untuk mencapai tujuan
(Sutheja, 1988).
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut,
dapat digarisbawahi bahwa semangat kerja adalah kondisi mental yang penuh
kesungguhan, kedisiplinan, daya juang, dan keteguhan untuk melaksanakan
tugas/pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan secara optimal. Semangat kerja
guru berarti kondisi mental guru yang berupa reaksi emosional yang penuh
kesungguhan, kedisiplinan, daya juang, dan keteguhan dalam melaksanakan
tugas-tugasnya sebagai guru untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
Ada identifikasi yang menunjuk pada komunalitas tujuan, ada rasa
memiliki , dan rasionalitas artinya terdapat kesesuaian antara kebutuhan
pimpinan dengan tujuan organisasi (Gorton, 1991). Seorang guru akan
berusaha secara optimal dalam melaksanakan tugas-tugasnya, apabila memiliki
semangat kerja yang tinggi. Sebaliknya, bila semangat kerjanya rendah, guru
tidak akan melaksanakan tugas-tugasnya secara baik.
Ditinjau
dari tugasnya, ada beberapa tugas guru, yaitu tugas profesional, tugas
personal, dan tugas sosial (Usman, 1992). Tugas
profesional adalah tugas utama yang berkaitan dengan profesi guru. Tugas ini
meliputi tugas mengajar, mendidik, dan membimbing. Kegiatan menyusun rencana
pengajaran, menguasai bahan, menggunakan metode dan media pengajaran, mengelola
kelas, mengadakan evaluasi, dan melakukan bimbingan merupakan bagian dari tugas
profesional. Bahkan menguasai landasan kependidikan dan mengadakan penelitian
untuk pengembangan merupakan bagian dari tugas profesional (Raka Joni, 1991).
Tugas personal adalah tugas yang berkaitan
dengan pengembangan pribadi guru. Tugas ini mengacu pada usaha untuk
menjalankan perilaku diri yang baik. Tugas sosial adalah tugas yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat. Sebagai anggota masyarakat, guru sekolah dasar
memiliki tugas untuk membantu dan mengembangkan kehidupan masyarakat.
Kepemimpinan kepala sekolah sangat
berpengaruh dalam meningkatkan semangat kerja guru dalam melaksanakan tugas.
Hasil penelitian Hersey menunjukkan bahwa ada sepuluh faktor yang mempengaruhi
semangat kerja seseorang dalam melaksanakan tugas, yaitu kesiapan kerja,
kondisi kerja, organisasi kerja, kepemimpinan, gaji, kesempatan mengemukakan
ide, kesempatan mempelajari tugas, jam kerja, dan kemudahan kerja (Tiffin,
1952). Di sisi lain, hasil penelitian Sylvia dan Hutchison juga menemukan bahwa
ada enam faktor yang mempengaruhi turunnya semangat kerja pegawai, khususnya
guru, yaitu dukungan teman sejawat, hubungan dengan pimpinan, gaji, pekerjaan
dan tanggung jawab, kurangnya kesempatan berkembang, kondisi kerja, dan beban
kerja yang berlebihan (Gorton, 1991). Secara lebih jelas, Mc Laughtin menemukan
bahwa ada empat faktor yang menyebabkan rendahnya semangat kerja guru, yaitu
kurangnya input dalam pengambilan keputusan, kurangnya hubungan teman sejawat,
dan kurangnya pengakuan prestasi.
Berdasarkan
landasan tersebut, dapat digarisbawahi bahwa kepemimpinan sangat berperan dalam
meningkatkan semangat kerja guru dalam melaksanakan tugas di sekolah dasar.
Tinggi rendahnya semangat kerja guru banyak dipengaruhi oleh kepemimpinan
kepala sekolah. Semakin baik kepala sekolah menerapkan kepemimpinan, semakin
tinggi pula semangat kerja guru dalam melaksanakan tugas. Sebaliknya, semakin
jelek kepala sekolah menerapkan kepemimpinan, semakin rendah pula semangat
kerja guru dalam melaksanakan tugas-tugas di sekolah.
LPMP DIY
LPMP DIY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar