Motivasi kerja, kemampuan, dan profesionalisme
melaksanakan tugas cenderung mengacu pada perilaku individu dalam organisasi. Untuk melihat
keberhasilan kepemimpinan, juga perlu dilihat pengaruhnya terhadap anggota
secara kelompok. Adanya kerja sama yang baik di antara anggota secara kelompok
akan lebih menunjang terhadap pencapaian tujuan organisasi sekolah,
dibandingkan bekerja secara sendiri-sendiri.
White dan Bednar (1991) mengemukakan bahwa kelompok
adalah dua orang atau lebih yang saling berkomunikasi, memiliki keterikatan
masa lalu atau masa depan, dan memiliki fungsi saling bergantung dalam rangka
mencapai tujuan bersama. Di sudut lain, Robbins (2001) mengemukakan bahwa
kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling tergantung
untuk mencapai tujuan. Tim merupakan kelompok yang efektif.
Ada empat komponen yang membedakan tim
dengan kelompok, yaitu memiliki rasa identifikasi yang lebih kuat, memiliki
konsensus terhadap tujuan yang lebih kuat, memiliki saling ketergantungan yang
lebih kuat, dan memiliki peranan yang lebih khusus dalam mencapai tujuan. (Hughes,
Ginnet, & Curphy, 1999). Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui
usaha yang terkoordinasi (Robbin, 2001).
Keefektifan kerja tim bisa dilihat dari
beberapa aspek. Hal itu bisa dikaji dari teori keefektifan tim. Banyak ahli
yang mengemukakan karakteristik tim kerja yang efektif dari beberapa sudut
pandang. Secara sederhana, White dan Bednar (1991) mengemukakan tiga
karakteristik keefektifan tim, yaitu (1) hasil kerja tim dapat mencapai tujuan,
yakni sesuai dengan harapan pengguna, (2) kemampuan anggota dalam bekerja sama
dapat dipertahankan dan di-tingkatkan, dan (3) anggota memiliki kepuasan
terhadap hasil kerja tim.
Di
sisi lain, Kreitner dan Kinicki (1992) mengemukakan dua kriteria keefektifan tim
kerja, yaitu: (1) dari sisi performansi, hasil kerja dapat mencapai tujuan,
yakni sesuai dengan pengguna, dan (2) dari sisi keberlangsungan, anggota
memiliki kepuasan terhadap kerja tim, serta berkemauan untuk mempertahankan
kelompok. Ada tiga komponen utama yang menentukan
keefektifan kerja tim, yaitu kooperatif, kepercayaan dan kekohesifan.
Kooperatif mengacu pada keterpaduan dalam melaksanakan kerja sama yang baik di
antara anggota. Hal tersebut mencakup kolaborasi dan koordinasi. Kepercayaan
memiliki makna antara anggota saling memiliki kepercayaan dalam melaksanakan
tugas, baik yang berkaitan dengan niat, tujuan atau perilaku untuk untuk
mencapai tujuan organisasi. Kekohesifan mengacu pada tingkat keharmonisan dan keeratan
hubungan di antara anggota melebihi perbedaan yang dimiliki masing-masing
anggota.
Berdasarkan beberapa landasan tersebut, maka
keefektifan kerja tim guru dapat ditelaah dari tiga sub dimensi, yaitu (1)
kerjasama guru dalam melaksanakan tugas, yang ditandai dengan adanya
kebersamaan antar guru dalam melaksanakan tugas, saling jujur, saling percaya,
saling terbuka, saling memberikan masukan, saling bekerja sama, dan saling
bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi, (2) keterpaduan guru dalam
melaksanakan tugas, yang ditandai dengan adanya tanggung jawab bersama dalam
melaksanakan tugas, ketahanan menjaga kesatuan dalam melaksanakan tugas,
memecahkan masalah bersama secara efektif, dan memiliki fleksibiltas untuk
mengembangkan cara-cara baru yang lebih baik dalam melaksanakan tugas, serta (3)
keefektifan hasil, yang ditandai dengan ketercapaian hasil sesuai dengan
standar yang ditetapkan, pemahaman terhadap tujuan semakin meningkat, kerja
sama antar guru meningkat, kemampuan guru berkembang, dan kepuasan guru sebagai
anggota kelompok juga berkembang.
Keefektifan kerja tim guru, juga dipengaruhi
oleh kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan yang baik akan menekankan kerja
sama tim dibandingkan kerja individual. Dengan menekankan kerja sama tim, dan
didukung dengan pemberian perhatian secara adil terhadap semua anggota, akan
membawa dampak meningkatnya keefektifan kerja tim anggota. Oleh karena itu,
semakin tinggi kepala sekolah menerapkan kepemimpinan secara tepat, akan
membawa dampak meningkatnya keefektifan kerja tim guru dalam melaksanakan
tugas-tugas sekolah. Keefektifan kerja tim guru bisa dilihat dari tiga aspek,
yaitu kerjasama guru dalam melaksanakan tugas, keterpaduan guru dalam
melaksanakan tugas, dan keefektifan hasil yang dicapai guru Hal tersebut
didukung dengan hasil penelitian Barnett, McCormick & Conners (1999) yang menunjukkan
bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan dengan keefektifan
kerja anggota organisasi.
Keefektifan kerja tim guru akan berpengaruh
terhadap peningkatan atau pembaharuan sekolah (school improvement). Untuk mencapai suatu perubahan atau
pembaharuan organisasi, diperlukan adanya kerja tim yang efektif (Thompson,
2004). Hasil review Joyce (Reynolds, 1996) menunjukkan bahwa hubungan
kolaboratif antar personel dalam organisasi merupakan salah satu kunci peningkatan
atau pembaharuan organisasi. Komponen tersebut merupakan karakteristik utama
keefektifan kerja tim. Oleh karena itu, dapat digarisbawahi bahwa ada hubungan
yang sangat kuat antara keefektifan kerja tim guru dengan peningkatan atau
pembaharuan sekolah. Semakin efektif kerja tim guru semakin tinggi tingkat peningkatan,
pembaharuan atau kemajuan sekolah.
LPMP DIY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar