Diberdayakan oleh Blogger.

Slamat datang di blog MI Attaqwa GUPPI Wojowalur

Semoga blog yang masih sederhana ini ada manfaatnya

Selasa, 05 Maret 2013

PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KEEFEKTIFAN KERJA TIM GURU

           Motivasi kerja, kemampuan, dan profesionalisme melaksanakan tugas cenderung mengacu pada perilaku individu dalam organisasi. Untuk melihat keberhasilan kepemimpinan, juga perlu dilihat pengaruhnya terhadap anggota secara kelompok. Adanya kerja sama yang baik di antara anggota secara kelompok akan lebih menunjang terhadap pencapaian tujuan organisasi sekolah, dibandingkan bekerja secara sendiri-sendiri.
          White dan Bednar (1991) mengemukakan bahwa kelompok adalah dua orang atau lebih yang saling berkomunikasi, memiliki keterikatan masa lalu atau masa depan, dan memiliki fungsi saling bergantung dalam rangka mencapai tujuan bersama. Di sudut lain, Robbins (2001) mengemukakan bahwa kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling tergantung untuk mencapai tujuan. Tim merupakan kelompok yang efektif.
          Ada empat komponen yang membedakan tim dengan kelompok, yaitu memiliki rasa identifikasi yang lebih kuat, memiliki konsensus terhadap tujuan yang lebih kuat, memiliki saling ketergantungan yang lebih kuat, dan memiliki peranan yang lebih khusus dalam mencapai tujuan. (Hughes, Ginnet, & Curphy, 1999). Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi (Robbin, 2001).
          Keefektifan kerja tim bisa dilihat dari beberapa aspek. Hal itu bisa dikaji dari teori keefektifan tim. Banyak ahli yang mengemukakan karakteristik tim kerja yang efektif dari beberapa sudut pandang. Secara sederhana, White dan Bednar (1991) mengemukakan tiga karakteristik keefektifan tim, yaitu (1) hasil kerja tim dapat mencapai tujuan, yakni sesuai dengan harapan pengguna, (2) kemampuan anggota dalam bekerja sama dapat dipertahankan dan di-tingkatkan, dan (3) anggota memiliki kepuasan terhadap hasil kerja tim.
             Di sisi lain, Kreitner dan Kinicki (1992) mengemukakan dua kriteria keefektifan tim kerja, yaitu: (1) dari sisi performansi, hasil kerja dapat mencapai tujuan, yakni sesuai dengan pengguna, dan (2) dari sisi keberlangsungan, anggota memiliki kepuasan terhadap kerja tim, serta berkemauan untuk mempertahankan kelompok. Ada tiga komponen utama yang menentukan keefektifan kerja tim, yaitu kooperatif, kepercayaan dan kekohesifan. Kooperatif mengacu pada keterpaduan dalam melaksanakan kerja sama yang baik di antara anggota. Hal tersebut mencakup kolaborasi dan koordinasi. Kepercayaan memiliki makna antara anggota saling memiliki kepercayaan dalam melaksanakan tugas, baik yang berkaitan dengan niat, tujuan atau perilaku untuk untuk mencapai tujuan organisasi. Kekohesifan mengacu pada tingkat keharmonisan dan keeratan hubungan di antara anggota melebihi perbedaan yang dimiliki masing-masing anggota.    
          Berdasarkan beberapa landasan tersebut, maka keefektifan kerja tim guru dapat ditelaah dari tiga sub dimensi, yaitu (1) kerjasama guru dalam melaksanakan tugas, yang ditandai dengan adanya kebersamaan antar guru dalam melaksanakan tugas, saling jujur, saling percaya, saling terbuka, saling memberikan masukan, saling bekerja sama, dan saling bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi, (2) keterpaduan guru dalam melaksanakan tugas, yang ditandai dengan adanya tanggung jawab bersama dalam melaksanakan tugas, ketahanan menjaga kesatuan dalam melaksanakan tugas, memecahkan masalah bersama secara efektif, dan memiliki fleksibiltas untuk mengembangkan cara-cara baru yang lebih baik dalam melaksanakan tugas, serta (3) keefektifan hasil, yang ditandai dengan ketercapaian hasil sesuai dengan standar yang ditetapkan, pemahaman terhadap tujuan semakin meningkat, kerja sama antar guru meningkat, kemampuan guru berkembang, dan kepuasan guru sebagai anggota kelompok juga berkembang.
          Keefektifan kerja tim guru, juga dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan yang baik akan menekankan kerja sama tim dibandingkan kerja individual. Dengan menekankan kerja sama tim, dan didukung dengan pemberian perhatian secara adil terhadap semua anggota, akan membawa dampak meningkatnya keefektifan kerja tim anggota. Oleh karena itu, semakin tinggi kepala sekolah menerapkan kepemimpinan secara tepat, akan membawa dampak meningkatnya keefektifan kerja tim guru dalam melaksanakan tugas-tugas sekolah. Keefektifan kerja tim guru bisa dilihat dari tiga aspek, yaitu kerjasama guru dalam melaksanakan tugas, keterpaduan guru dalam melaksanakan tugas, dan keefektifan hasil yang dicapai guru Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian Barnett, McCormick & Conners (1999) yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan dengan keefektifan kerja anggota organisasi.
            Keefektifan kerja tim guru akan berpengaruh terhadap peningkatan atau pembaharuan sekolah (school improvement). Untuk mencapai suatu perubahan atau pembaharuan organisasi, diperlukan adanya kerja tim yang efektif (Thompson, 2004). Hasil review Joyce (Reynolds, 1996) menunjukkan bahwa hubungan kolaboratif antar personel dalam organisasi merupakan salah satu kunci peningkatan atau pembaharuan organisasi. Komponen tersebut merupakan karakteristik utama keefektifan kerja tim. Oleh karena itu, dapat digarisbawahi bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara keefektifan kerja tim guru dengan peningkatan atau pembaharuan sekolah. Semakin efektif kerja tim guru semakin tinggi tingkat peningkatan, pembaharuan atau kemajuan sekolah.

LPMP DIY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

About