Berlibur ke kebun binatang
Pada hari senin sampai hari sabtu aku
libur,aku mengajak ayah dan ibu ke kebun binatang,aku juga mengajak Rani
temanku dari kecil.Kata ayah dan ibu berangkatnya hari selasa,lalu hari senin
aku beres-beres dulu,setelah beres-beres hari sudah sore itu saatnya
mandi.Malam harinya aku membantu ibu menyiapkan makan malam,setelah makan
ternyata sudah pukul 08.00.setelah melihat jam aku tidur ,tetapi aku memutar
jamnya agar aku bangun pagi.
Sesudah pagi aku mandi,setelah mandi aku memakai baju lalu
Rani datang.’’ Tina, aku sudah datang.’’ Kata Rani sambil ketok pintu.’’Ya,
sebentar. Oh ya kata ayah nanti berangkat pukul 09.30 yah.’’kataku. sekarang
sudah pukul 09.30. Saatnya berangkat. Aku dan Rani melihat banyak sekali
pemandangan.Aku melihat ada pegunungan tinggi.Rani melihat pak tani yang sedang
membajak sawah.Akhirnya sampai juga ke kebun binatang.Aku dan Rani melihat
monyet, monyet itu ada banyak, lalu aku melihat gajah. Setelah mengelilingi
semua yang ada, aku,Rani,ayah,dan ibu pulang.
karya : Novia Syaafitri, Kelas IV, Mei 2014
Kucing Belang dan Anjing
Suatu hari,seekor kucing belang
melahirkan anaknya.Anak kucing itu dua ekor. Kucing yang satu lagi berbulu
hitam.Anak kucing itu bernasib sial karena induknya mati setelah melahirkan.Si
belang berkata kepada adiknya, ‘’Hitam, kita tidak usah sedih meskipun ibu
telah tiada.’’ Bagaimana kalau kita haus, kak?tanya hitam.
‘’Lho ,tuan kan
memelihara anjing,kebetulan saat ini melahirkan juga,kita bisa ikut menyusu
padanya.’’ Apa kakak berani,kan
anjing tuan galak sekali,kak?’’.’’Bila kita sopan pasti tidak apa –apa,’’jawab Belang.Si Hitam
sedikit terhibur mendengar nasehat kakaknya si
Belang.
Sore itu,si Hitam menangis karena
haus.Si Belang datang menghibur adiknya.Si Belang mengajak adiknya untuk mendatangi
anjing.’’wahai ibu anjing yang baik,bolehkah adikku minta air susumu karena
haus?’’kata Belang.’’Kemana ibumu Belang,kok tidak menyusu ibumu saja?”jawab
Anjing.’’ Ibuku telah meninggal saat melahirkan aku dan adikku,’’ jawab Belang
sedih.’’Baiklah kalau begitu,kamu juga boleh menyusu kepadaku,’’jawab Anjing.’’Terima
kasih ibu Anjing yang baik,’’jawab Belang.
Sejak saat itu,kucing belang dan
adiknya diasuh oleh ibu anjing.Anjing dan kucing hidup rukun tidak
bertengkar.Belang dan Hitam patuh pada induk anjing yang mengasuhnya.
Karya : Tamara Putri Andika, Kelas IV, Mei 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar